I made this widget at MyFlashFetish.com.

Selasa, 10 Januari 2012

tingkat kemacetan

Master Theses from JBPTITBPP / 2009-06-17 15:58:51
Oleh : MUHAMMAD ABETO (NIM. 24006079), S2 - Development Studies
Dibuat : 2008, dengan 10 file

Keyword : kemacetan lalu-lintas, derajat kejenuhan jalan, system dynamics, sistem transportasi, angkutan uumum massal. traffic congestion, road degree of saturation, system dynamics, transportation system, mass public transport.

Kemacetan lalu-lintas kini telah menjadi pemandangan sehari-hari di kota-kota besar di Indonesia dan telah menjadi sebuah persoalan pembangunan yang kompleks dan relatif sulit diselesaikan baik di tingkat lokal daerah maupun secara nasional. Seiring dengan berjalannya waktu, pada saat ini persoalan kemacetan lalu-lintas pun mulai menggejala di kota-kota yang berskala lebih kecil di Indonesia. Salah satu kota di Indonesia yang mulai mengalami gejala tersebut adalah Kota Bandarlampung yang merupakan ibukota Propinsi Lampung. Gejala tersebut dari tahun ke tahun semakin terlihat yang ditandai dengan angka derajat kejenuhan jalan (sebagai indikator tingkat kemacetan) yang menunjukkan trend terus meningkat. Trend tersebut mengindikasikan bahwa Kota Bandarlampung sangat berpotensi mengalami kemacetan lalu-lintas pada beberapa tahun ke depan apabila tidak ada upaya-upaya berupa kebijakan-kebijakan yang tepat untuk mengantisipasi dan mengendalikannya. Pemerintah Kota Bandarlampung baru-baru ini melontarkan rencana pembangunan jalan layang (fly over) yang bertujuan untuk mengantisipasi kemacetan lalu-lintas di Kota Bandarlampung pada beberapa tahun ke depan.

Dengan latar belakang persoalan tersebut di atas, tesis ini berupaya untuk menganalisis dan membahas perilaku lalu-lintas di Kota Bandarlampung dengan menggunakan pendekatan metodologi system dynamics. Tesis ini mencoba untuk mengurai persoalan kemacetan lalu-lintas dari sudut pandang kesisteman. Transportasi adalah sebuah sistem yang di dalamnya ada beberapa sistem-sistem yang lebih kecil yang mempunyai hubungan timbal-balik dan saling mempengaruhi antara satu sistem dengan sistem lainnya. Paling tidak ada 3 sistem yang melingkupi sistem transportasi yaitu: sistem aktivitas (antara lain: populasi dan kegiatan ekonomi), sistem sarana dan prasarana (antara lain: jalan dan kendaraan), dan sistem pergerakan (antara lain: volume lalu-lintas dan waktu tempuh perjalanan).

Tesis ini memfokuskan persoalan pada perilaku derajat kejenuhan jalan di Kota Bandarlampung yang menunjukkan trend terus meningkat dari tahun ke tahun. Sehingga pemodelan dengan menggunakan pendekatan system dynamics ini dibuat dalam rangka memprediksi perilaku derajat kejenuhan jalan ke depan serta membuat dan menguji beberapa skenario intervensi kebijakan, baik yang telah direncanakan oleh Pemerintah Kota Bandarlampung maupun yang belum, yang bertujuan untuk menekan dan mengendalikan laju pertumbuhan derajat kejenuhan jalan di Kota Bandarlampung sampai pada satu level yang aman dari terjadinya kemacetan lalu-lintas.

Dari hasil simulasi model berdasarkan skenario-skenario di atas dan membandingkan perilaku variabel yang diuji dengan pola referensinya (skenario dasar/tanpa adanya kebijakan apapun) maka dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) Pertambahan derajat kejenuhan jalan di Kota Bandarlampung menunjukkan trend terus meningkat dari tahun ke tahun berdasarkan hasil penelitian ini dapat terjadi disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut: (a) laju pertumbuhan kendaraan di Kota Bandarlampung yang cukup tinggi dalam 6 tahun terakhir ini, terutama sepeda motor dan angkot, yang tidak diimbangi adanya penambahan kapasitas jalan yang ada dalam 6 tahun terakhir; (b) adanya faktor hambatan samping jalan (faktor pengurangan kapasitas jalan yang diakibatkan oleh kegiatan sisi jalan seperti pejalan kaki, penghentian angkot dan kendaraan lainnya, kendaraan masuk dan keluar sisi jalan dan kendaraan lambat) yang cukup tinggi akibat kurangnya kedisiplinan pengguna jalan dan kurangnya kualitas aparat di bidang transportasi dalam pengelolaan transportasi dan penegakan aturan yang ada. Hambatan samping ini semakin besar seiring dengan semakin bertambahnya jumlah angkot (angkutan kota) di Kota Bandarlampung. (2) Fenomena kemacetan lalu-lintas seperti yang dialami kota-kota besar di Indonesia saat ini, berdasarkan hasil simulasi model dalam tesis ini diprediksi akan terjadi dan dialami oleh Kota Bandarlampung pada beberapa tahun ke depan, yang ditandai dengan perilaku/trend terus tumbuhnya angka derajat kejenuhan jalan-jalan di Kota Bandarlampung, apabila tidak ada penerapan kebijakan-kebijakan yang dapat mengantisipasi dan mengatasi munculnya persoalan tersebut sejak dini. (3) Penerapan kebijakan-kebijakan alternatif berupa kebijakan untuk membangun dan mengembangkan sistem angkutan umum massal yang dilanjutkan dengan kebijakan pembatasan umur kendaraan dan pembuatan lajur khusus sepeda motor, yang bertujuan untuk mengendalikan dan mengerem laju pertambahan kendaraan (terutama kendaraan pribadi) di Kota Bandarlampung, berdasarkan analisis hasil simulasi model adalah kebijakan alternatif yang dapat mengendalikan dan mengatasi persoalan kemacetan dalam jangka panjang. Hal tersebut ditunjukkan dengan perilaku derajat kejenuhan jalan berdasarkan hasil simulasi dapat dipertahankan pada level yang aman dari kemacetan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Design By:
SkinCorner